Rabu, 13 Mei 2020

KEPALA SILINDER DAN MEKANISME KATUP



BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Zaman dahulu manusia menggunakan binatang untuk kendaraan . Seperti
kuda,kerbau,gajah dan sebagainya. Maka diciptakan sepeda. Namaun sepeda ini
harus di kayuh agar dapat berjalan . Kemudian di ciptakan sepeda motor . Sepeda
ini di gerakan oleh mesin dan tidak perlu di kayuh . sepeda ini menggunakan
bahan bakar bensin. Sepeda motor dapat menempuh jarak yang jauh dengan cepat.
2. Rumusan Masalah
1. Fungsi dari kepala silinder?
2. Komponen-komponen yang ada pada kepala silinder?
3. Fungsi katup?
4. Jenis jenis katup?
5. Bagian-bagian utama mekanisme katup?
3. Tujuan
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara menservis, memperbaiki
serta mendiagnosa kerusakan sepeda motor . Dan mengetahui alat-alat atau kunci
yang di gunakan dalam menservis agar tidak merusak komponen yang di service


BAB II
ISI

Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder.
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan
tempat dudukan busi. Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder.
Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi
kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan
permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat
dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi
serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk
membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
Kepala silinder terbuat dari besi tuang, cast iron atau almunium dengan maksud
untuk mengurangi berat dan menambanh panas radiasi. Kepala silinder (cylinder
head) terletak diatas blok mesin. Bagian bawah kepala silinder diberi bentuk
cekung untuk ruang bakar, satu lubang untuk busi dan dua lubang untuk mekanik
katup atau klep.
Adapun fungsi dari kepala silinder antara lain :
1. Sebagai tempat dudukan mekanisme katup
2. Sebagai tempat dudukan saluran masuk
3. Sebagai ruang bakar

Komponen-komponen yang ada pada kepala silinder
1. Busi berfungsi untuk meletikan bunga api
2. Noken as ( cam shaft ) berfungsi sebagai menggerakkan rocker arm yang
selanjutnya menggerakkan klep, noken di gerakkan berdasarkan putaran
rantai temeng
3. Sepatu klep ( rocker arm ) berfungsi sebagai meneruskan gerakkan dari
noken as untuk menggerakkan klep
4. Rantai temeng berfungsi sebagai menghubungkan putaran dari poros engkol
menuju kepala silinder untuk menggerakkan kelengkapan klep.
5. Klep ( valve ), klep di bedakan menjadi dua yaitu klep in/isap berfungsi
sebagai mengatur atau membuka tutup campuran udara yang masuk ke
dalam ruang bakar klep ex/buang adalah berfungsi sebagai membuka tutup
saluran buang dari sisa-sisa pembakaran.
6. Seal klep berfungsi untuk menjaga agar oli tidak masuk ke dalam ruang
bakar.
7. Topi dan Kuku Pengunci Klep berfungsi untuk menahan per klep agar tidak
lepas dan dapat bekerja dengan baik.
8. Per klep setelah klep terbuka akibat tekanan dari pelatuk klep, per klep akan
mengembalikannya ke posisi semula sehingga menutup.
9. Bos Klep berfungsi sebagai jalur bergeraknya batang klep. Bila bos klep
telah aus/longgar di bagian knalpot akan timbul asap putih tipis dan
perbaikannya harus diganti dan pemasangannya di tukang bubut.
Fungsi katup
Secara umum fungsi katup pada motor otto 4 langkah adalah untuk mengatur
masuknya campuran bahan bakar dan udara dan mengatur keluarnya gas sisa
pembakaran. Pada motor otto 4 langkah terdiri dari 2 macam katup yaitu:
• Katup masuk yang befungsi untuk mengatur masuknya campuran bahan
bakar dan udara pada saat langkah hisap
• Katup buang yang berfungsi untuk mengatur keluarnya gas sisa
pembakaran pada saat langkah buang.

Jenis Katup
1. berdasarkan fungsinya
Pada motor 4 langkah (Otto & Diesel) terdiri dari dua jenis katup, yaitu:
• Katup Masuk(intake valve)
• Katup Buang (exhaust valve)
2. Berdasarkan susunan katup
Berdasarkan konstruksi susunan katup hisap dan katup buang dapat
diletakan dalam berbagai kedudukan pada kepala silinder atau pada blok
silinder. Pada umumnya berdasarkan kedudukan katup terdiri dari susunan
katup L, F, T dan I.

3. Berdasarkan mekanisme katup
Berdasarkan mekanisme katup jenis katup terdiri dari jenis OHV (over
head valve) dan OHC (over head camshaft).
a. OHV (over head valve)
Motor yang menggunakan mekanisme katup jenis ini mempunyai
ciri fisik yaitu poros cam berada pada blok silinder dan katup
berada pada kepala silinder. Motor dengan mekanisme katup OHV
mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi dibandingkan
dengan katup sisi. Penempatan katup di kepala silinder
menyebabkan perbandingan
kompresi tinggi sehingga meningkatkan torsi dan daya.
b. OHC
Pada jenis OHC poros kam dipasangkan di atas kepala silinder,
yang mana rocker arm dan katup-katup digerakkan langsung oleh
poros kam. Susunan ini di sebut over head camshaft system. Ohc
mempunyai keuntungan dibanding ohv yaitu proses pembukaan
dan penutupan katup lebih cepat, sehingga cocok digunakan oleh
motor kecepatan tinggi.
4. Berdasarkan jumlah katup
Berdasarkan jumlah katup, motor dapat diklasifikasikan menjadi
motor konvensional dan motor multi katup. Motor konvensional hanya
mempunyai satu katup masuk dan satu katup buang (dua katup) tiap
silinder. Motor dengan multi katup yaitu suatu motor yang mempunyai
jumlah katup lebih dari dua tiap silindernya. Biasanya, motor multi katup
mempunyai tiga, empat dan lima katup tiap silinder. Penggunaan multi
katup ini bertujuan untuk memperbaiki sistem pengisian dan mempertinggi
efisiensi volumetris.
5. Berdasarkan metode penggerak poros kam
a. Timing Gear
Poros kam digunakan untuk menggerakan valve lifter, push rod dan rocker
arm. Gerakan rocker arm ini diteruskan untuk membuka dan menutup
katup. Putaran poros kam ini adalah setengah putaran dari poros engkol.

Putaran poros engkol diteruskan melalui roda gigi dengan perbandingan
jumlah roda gigi 1 : 2. Mekanisme penggerak poros kam dengan roda gigi
digunakan pada motor dengan susunan katup samping dan OHV dengan
penempatan
poros kam pada blok silinder.
Keuntungan:
- Tahan lama
- Tidak perlu pengecekan dan penggantian berkala
Kerugian:
- Tidak bisa digunakan untuk OHC
- Menimbulkan suara berisik akibat gesekan antar roda gigi
- Memerlukan pelumasan
b.Timing Chain
Jenis penggerak poros kam ini memindahkan putaran dari poros engkol ke
poros kam melalui mekanisme rantai. Pada poros engkol dipasangkan
crangshaft sproket dan pada poros engkol
dipasangkan camshaft sproket dengan jumlah giginya dua kali lebih
banyak dari crankshaft sproket. Mekanisme penggerak ini digunakan
untuk motor dengan susunan katup sisi, OHV dan OHC. Tetapi untuk
susunan OHC jarak dari poros engkol cukup jauh. Karena jarak yang jauh
tersebut maka rantai memerlukan chain guide dan tensioner. Chain guide
dan tensioner berfungsi untuk menegangkan rantai agar rantai tetap
berkaitan dengan sproket dan tidak menimbulkan bunyi.
Keuntungan:
- Daya mulur yang kecil dan tahan lama
- Bisa digunakan untuk OHV dan OHC
Kerugian:
- Memerlukan pelumasan
- Berisik
c. Timing Belt
Mekanisme penggerak menggunakan timing belt (sabuk bergigi) digunakan untuk
motor dengan susunan katup OHC. Pada saat sekarang, jenis ini paling banyak
digunakan pada otor-motor kendaraan, karena mempunyai beberapa keuntungan
yaitu harga sabuk yang relatif murah, ringan, getaran yang dihasilkan kecil tidak
berisik dan tidak perlu pelumasan. Tetapi ada kerugian yaitu kekuatan bahan
sabuk terbatas, maka timing belt memerlukan penggantian secara berkala untuk
menghindari putus timing belt saat motor hidup.

Bagian-bagian utama mekanisme katup
1. katup
Kelengkapan katup terdiri dari
• Katup (valve) berfungsi untuk membuka dan menutup saluran hidap dan
saluran buang. Diameter atau penampang katup masuk lebih besar atau
lebih banyak jumlahnya dari katup buang
• Dudukan katup (valve seat) berfungsi sebagai tempat dudukan kepala
katup.
• Pegas katup (valve spring) berfungsi untuk mengembalikan dan
merapatkan katup pada
valve seat setelah katup terbuka.
• Selongsong katup (valver guide) berfungsi sebagai tempat turun naiknya
batang katup. Valve guide ini terbuat dari bahan besi cor yang
pemasangannya disatukan dengan kepala silinder dan yang terpisah
sehingga bisa dibuka bila telah aus.

Katup dengan Pendinginan Sodium
Katup masuk mempunyai suhu relatif lebih dingin dibandingkan dengan
katup buang sebab yang mengalir melalui katup masuk campuran udara
dan bahan bakar baru yang mempunyai suhu yang relatif dingin.
Sedangkan yang melalui katup buang adalah gas sisa pembakaran dengan
suhu diatas 1600oF (871oC) (Automotive Mechanic, 1995,165).
Pendinginan untuk katup buang yaitu dengan cara menambahkan Sodium
pada tengah-tengah batang katup.

2. Poros kam (cam Shaft)
Poros kam adalah sebuah poros yang mempunyai sejumlah nok atau kam.
Kam tersebut disusun sedemikian rupa pada porosnya yang berfungsi
untuk mengatur pembukaan dan penutupan katup sesuai dengan firing
order yang telah ditentukan. Selain untuk mengatur pembukaan dan
penutupan katup, poros kam juga berfungsi untuk menggerakan distributor
dan pompa bahan bakar mekanik.

3. Pengangkat katup (Valve Lifter)
Pengangkat katup (Valve Lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder
yang meneruskan tekanan angkat dari poros kam.Valve lifter ini digunakan
pada mekanisme katup OHV. Pengangkat katup bergerak naik turun pada
penghantarnya di blok silinder. Motor dengan pengangkat konvensional
celah katupnya harus dilakukan penyetelan secara berkala untuk
mengantisipasi pemuaian yang terjadi pada komponen mekanisme katup.
Pada motor sekarang supaya tidak dilakukan lagi penyetelan maka
dibuatkan penyetelan otomatis yang bekerjanya oleh tekanan hidraulis
yang dinamakan hydraulic last adjuster. Komponen ini membuat celah
katup tidak perlu disetel, celah akan terbentuk sendiri secara otomatis
apabila motor hidup. Komponen tersebut bisa digunakan untuk mekanisme
katup OHV maupun OHC. Pada OHV hydraulik last adjuster ini
pengganti valve Lifter

4. Batang penekan (Push Rod)
Batang penekan (Push rod) meneruskan tekanan dari valve lifter ke rocker
arm. Batang penekan ini digunakan hanya pada mekanisme katup OHV.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok
silinder dan tempat dudukan busi. Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok
silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak
terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder
dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak.
Saran
Agar mesin tidak sering mengalami kerusakan, ada baiknya kita
melakukan perawatan yang baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi VVTI

            Mesin berteknologi VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence) sendiri sebenarnya adalah mesin dengan teknologi variable val...