Sejarah Heat
Treatment
Kerusakan adalah suatu perubahan komponen, peralatan,
atau konstruksi sehingga tidak mampu melaksanakan fungsinya secara memuaskan.
Kerusakan dapat terjadi dala 2 tingkatan, yaitu kerusakan sistem dan kerusakan
komponen. Untuk meminimalkan potensi kerusakaan material perlu diperbaiki sifat
mekanismenya sehingga diperlukan suatu proses perlakuan panas guna menambah/
kekuatan material tersebut.
Apa yang dimaksud dengan Heat Treatment?
Suatu proses untuk mengubah struktur
logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik terance (tungku) pada
temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan
pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli dan solar yang
masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda. Proses memanaskan dan mendinginkan
suatu bahan untuk mendapatkan perubahan fasa (struktur) guna meningkatkan
kemampuan bahan tersebut sehingga kekuatannya sesuai yang direncanakan.
Proses quenching atau pengerasan baja adalah suatu
proses pemanasan logam sehingga mencapai batas austenite yang homogen dengan
waktu pemanasan yang cukup. Proses martensit terbentuk dengan laju pendinginan
cepat sehingga semua unsur paduan larut dalam keadaan padat, pemanasannya
dilakukan secara bertahap atau perlahan-lahan untuk memperkecil resiko retak.
Proses annealing atau melunakkkan baja dengan prosespemanasan baja diatas
temperature kritis (723oC).
Siapa yang pertama kali menemukan proses
Heat Treatment?
seorang pandai besi sejak zaman dahulu kala mengetahui
baha sifat bahan dapat dirubah melalui pemanasan yang disusul dengan
pendinginan, mereka mengenal berbagai proses perlakuan panas meski tidak
mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dalam logam itu sendiri.
Kapan anda Harus melakukan Proses Heat
Treatment?
Proses heat transfer dilakukan untuk meminimalkan
potensi kerusakan material sehingga perlu diperbaiki sifat mekanismenya. Suatu
komponen, peralatan, atau konstruksi dapat dikatakan rusak apabila memenuhi
syarat dari 3 kondisi berikut:
a. Secara
keseluruhan (total) tidak mampu lagi dioperasikan.
b. Masih mampu
dioperasikan, tetapi tidak memuaskan atau tidak optimal.
c. Kondisi
mencemaskan, tidak aman atau tidak dapat diandalkan lagi.
Dimana Proses Heat Treatment itu harus
dilakukan?
Mengapa dilakukan Proses Heat Treatment?
Tujuan dari
dilakukannya heat treatment adalah untuk mencapai struktur dan sifat mekanis
yang dikehendaki dari bahan tersebut seperti, mengeraskan, melunakan,
menghilangkan tegangan sisa, menaikan ketangguhan, dll
1. Annealing
Tujuannya
adalah untuk melunakan bahan.
2. Stress
Reliveing
Tujuannya
adalah untuk menghilangkan tegangan sisa selama proses fabrikasi.
3. Hardening
tujuannya
adalah untuk mengeraskan bahan.
4. Aging
(Precipitation Hardening)
Tujuannya
adalah untuk mengurangi kekerasan bahan sehingga keuletan (ketangguhan) bahan
tersebut dapat naik.
Bagaimana Cara melakukan Proses Heat
Treatment?
Perlakuan panas (Heat
treatment) secara umum meliputi:
1.
Pemanasan sampai
suhu dan kecepatan tertentu.
2.
Mempertahankan
suhu untuk waktu tertentu sehingga temperaturnya merata antara permukaan dan
inti.
3.
Pendinginan
dengan media pendingin (air, minyak, atau udara/ media pendingin yang lain).
Syarat-syarat
perlakuan panas (heat treatment) yang harus dipenuhi:
1. Suhu
pemanasan harus naik secara teratur dan merata.
2. Alat
ukur suhu hendaknya seteliti mungkin
3. Laju
pendinginan sesuai dengan jenis perlakuan panas yang dilakukan
Secara umum perlakuan
panas (heat treatment) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Annealing
Memanaskan suatu bahan hingga diatas
suhu transformasi (723 C) kemudian didinginkan dengan perlahan-lahan.
2. Stress
Reliveing
Yaitu proses menghilangkan tegangan sisa
dari suatu bahan dengan memanaskan kemudian ditahan beberapa waktu lalu
dilakukan dengan pendinginan perlahan-lahan.
3. Hardening
Memanaskan suatu bahan hingga diatas
suhu transformasi (723 C) kemudian didinginkan secara cepat, melalui media
pendingin seperti air, oli atau media pendingin lainnya Tujuannya
4. Aging
(Precipitation Hardening)
Proses pemanasan kembali bahan yang
telah dikeraskan, Suhu pemanasannya relatif rendah yaitu dibawah suhu
transformasi eutektoid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar